DATU’ SYEKH ISMAIL NAGARASUNGAI SAREN BRAM ITAM KIRI KUALA TUNGKAL JAMBISekretariat : Jalan Lintas Kuala Tungkal – Jambi, Sungai Saren, Bram Itam Kiri, Kecamatan Bram Itam Kode Pos 36514
A. LATAR BELAKANG Berdirinya Pondok Pesantren Datu’ Syekh Ismail Nagara (DIN) berawal dari mulai semakin minimnya pengetahuan agama masyarakat dan generasi muda terutama didalam membaca Al-Qur’an dan menguasai kitab-kitab kuning karya ulama-ulama terkemuka dahulu seperti kitab Fathul Qarib, Fathul Mu’in, dal lain-lain, dan juga dikarenakan besarnya pengaruh budaya barat yang membuat rusaknya moral dan akhlak remaja sebagai generasi penerus para ulama dan bangsa, sehingga dibutuhkan tempat untuk mengaji dan mengajarkan ilmu-ilmu agama tersebut. Oleh karena itu, timbul gagasan untuk menyebarkan ilmu agama islam dengan mendirikan lembaga pendidikan islam atau lebih dikenal dengan nama pondok pesantren. Pondok Pesantren DIN (Datu’ Syekh Ismail Nagara) didirikan oleh KH. Muhammad Ainani dengan peletakan batu pertama pada hari Selasa tanggal 01 Dzulhijjah 1436H bertepatan dengan 15 September 2015. Pada awal berdirinya pondok pesantren ini, Pengasuh KH. Muhammad Ainani meminta kepada Tuan Guru KH. Muhammad Bakhet yang berasal dari Barabai, Kalimantan Selatan untuk memberi nama pondok dengan nama DIN (Datu’ Syekh Ismail Nagara) yang tak lain nama dari datu’ pengasuh sendiri sebagai tabrukan (Mengambil Berkah). Dikarenakan Fasilitas yang belum memadai dan banyaknya permintaan dari masyarakat agar diadakan pengajian anak-anak. Tepat pada tanggal 10 Muharram 1437H atau 23 Oktober 2015 akhirnya dibukalah pondok non-mukim berfasilitas banguanan kayu dengan luas 10x5 M3. Setelah berjalan beberapa bulan, setelah hari raya idul fitri barulah dibuka pondok untuk santri mukim, tepatnya tanggal 15 syawal 1437H bertepatan 20 Juli 2016 dengan jumlah santri awal 25 putra dan 16 putri
B. DASAR HUKUM- Undang-undang Nomor 20 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional
- Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
- Peraturan pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
- Peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar ;
- Peraturan pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggarraan Pendidikan
- Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Agama
- Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2004 tentang satun pendidikan muadalah pada pondok pesantren
C. VISI DAN MISI- Visi
1. Menjadikan Islam Ahli Sunnah Wal Jama’ah sebagai sumber etika dan moral santri
2. Mengkaji dan mengembangkan ilmu agama yang berbasis kitab-kitab mu’tabarah
3. Menjadikan santri untuk berperilaku akhlaqul karimah
4. Membentuk generasi muda yang Qur’ani, Bertakwa dan Berguna untuk Bangsa dan Negara Republik Indonesia
- Misi
1. Membekali santri terampil membaca Al-Qur’an dengan benar 2. Membangun sumber daya manusia yang mempunyai keunggulan Iman, Ilmu dan Taqwa kepada Allah SWT 3. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan dalam bidang penguasaan materi kitab salaf
D. MAKSUD DAN TUJUAN- Mempersiapkan para santri untuk menjadi orang yang Alim dalam Ilmu Agama
- Membimbing santri untuk menjadi manusia yang ber kepribadian islami yang sanggup dalam Ilmu Agamanya, menjadi mubalingh dalam masyarakat melalui ilmu dan amal
- Menyiapkan santri sebagai kader bangsa yang tangguh, memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta berakhlaq mulia dan mampu menjaga keutuhan, kedamaian dan ketentraman Bangsa dan Negara Republik Indonesia
E. STRUKTUR PENGURUS Untuk mencapai visi dan misi, Ppondok Pesantren Datu’ Syekh Ismail Nagara (DIN) Membentuk Struktur Organisasi Kepengurusan Pondok Pesantren. Adapun Struktur Kepengurusan Pondokj Pesantren Datu’ Syekh Ismail Nagara adalah sebagai berikut :
I. Pengasuh : KH. Muhammad Ainani II. Penasehat : 1. KH. Muhammad Zen 2. Kiyai Fakhrul Rozi 3. Ust. M. Sholeh Zamzamy 4. Ust. Hasbullah III. Pembimbing Santriawan : 1. Ustadz M. Ahmadi 2. Ustadz Tohajul Aripin IV. Pembimbing Santriwati : 1. Ustadzah Anisah 2. Ustadzah Fathimah 3. Ustadzah Nurul Lailatul Hikmah 4. Ustadzah Azimah V. Sekretaris : Ustadz Imam Fadhlianshah VI. Bendaharawan : Ustadzah Ashfa Ashfia Lana
F. SISTEM PENGAJAR Sebagaimana Pondok Pesantren pada umumnya, Pondok Pesantren Datu’ Syekh Ismail Nagara ini menggunakan sistemklasikal dalam bentuk madrasah dan non klasikal seperti sorogan dan bandongan. Semua materi pelajaran bersumber dari kitab kuning, lama pendidikan dimulai dari Ibtida’iyah, Tsanawiyah, dan Aliyah. Kegiatan pendidikan dimadrasah dilaksanakan setiap hari kecuali hari jum’at Adapun ekstra kurikuler sebagai wadah apresiasi dan pengembangan potensi santri di Pondok Pesantren, Antara lain : 1. Hadrah 2. Diskusi Kubro 3. Jam’iyah / Muhadaroh 4. Pembacaan Mauliad Adh-Dhiyaul Lami’ dan Maulid Al-Habsyi (Simtud Durar) 5. Tilawah Al-Qur’an 6. Perkebunan 7. Dll
G. LETAK GEOGRAFIS Pondok Pesantren DIN dibagung diatas tanah hibah KH. Muhammad Ainani sendiri dengan ukuran seluas 50m x 80m Adapun batas wilayah geografis adalah : Utara : Kebun KH. Muhammad Ainani Selatan : Kebun KH. Muhammad Ainani Timur : Anak Sungai Barat : Kebun KH. Muhammad Ainani Dan Pondok Pesantren DIN ini berada dijalan lintas Kuala Tungkal – Jambi, Sungai Saren Kelurahan Bram Itam Kiri,Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi
H. PENUTUP Demikian ini kami buat, agar dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan terlaksananya kegiatan ini.Diharapkan dapat terciptanya generasi-generasi yang berpendidikan islami dan berakhlaq mulia. Dan kami sadar bahwa semua ini tidak lepas dari dukungan dan kerjasama semua pihak terkait serta Rahmat Allah SWT
Berdirinya Pondok Pesantren Datu’ Syekh Ismail Nagara (DIN) berawal dari mulai semakin minimnya pengetahuan agama masyarakat dan generasi muda terutama didalam membaca Al-Qur’an dan menguasai kitab-kitab kuning karya ulama-ulama terkemuka dahulu seperti kitab Fathul Qarib, Fathul Mu’in, dal lain-lain, dan juga dikarenakan besarnya pengaruh budaya barat yang membuat rusaknya moral dan akhlak remaja sebagai generasi penerus para ulama dan bangsa, sehingga dibutuhkan tempat untuk mengaji dan mengajarkan ilmu-ilmu agama tersebut. Oleh karena itu, timbul gagasan untuk menyebarkan ilmu agama islam dengan mendirikan lembaga pendidikan islam atau lebih dikenal dengan nama pondok pesantren.
Pondok Pesantren DIN (Datu’ Syekh Ismail Nagara) didirikan oleh KH. Muhammad Ainani dengan peletakan batu pertama pada hari Selasa tanggal 01 Dzulhijjah 1436H bertepatan dengan 15 September 2015. Pada awal berdirinya pondok pesantren ini, Pengasuh KH. Muhammad Ainani meminta kepada Tuan Guru KH. Muhammad Bakhet yang berasal dari Barabai, Kalimantan Selatan untuk memberi nama pondok dengan nama DIN (Datu’ Syekh Ismail Nagara) yang tak lain nama dari datu’ pengasuh sendiri sebagai tabrukan (Mengambil Berkah).
Dikarenakan Fasilitas yang belum memadai dan banyaknya permintaan dari masyarakat agar diadakan pengajian anak-anak. Tepat pada tanggal 10 Muharram 1437H atau 23 Oktober 2015 akhirnya dibukalah pondok non-mukim berfasilitas banguanan kayu dengan luas 10x5 M3.
Setelah berjalan beberapa bulan, setelah hari raya idul fitri barulah dibuka pondok untuk santri mukim, tepatnya tanggal 15 syawal 1437H bertepatan 20 Juli 2016 dengan jumlah santri awal 25 putra dan 16 putri
- Undang-undang Nomor 20 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional
- Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
- Peraturan pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
- Peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar ;
- Peraturan pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggarraan Pendidikan
- Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Agama
- Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2004 tentang satun pendidikan muadalah pada pondok pesantren
- Visi
2. Mengkaji dan mengembangkan ilmu agama yang berbasis kitab-kitab mu’tabarah
3. Menjadikan santri untuk berperilaku akhlaqul karimah
4. Membentuk generasi muda yang Qur’ani, Bertakwa dan Berguna untuk Bangsa dan Negara
Republik Indonesia
- Misi
1. Membekali santri terampil membaca Al-Qur’an dengan benar
2. Membangun sumber daya manusia yang mempunyai keunggulan Iman, Ilmu dan Taqwa
kepada Allah SWT
3. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan dalam bidang penguasaan materi kitab salaf
- Mempersiapkan para santri untuk menjadi orang yang Alim dalam Ilmu Agama
- Membimbing santri untuk menjadi manusia yang ber kepribadian islami yang sanggup dalam Ilmu Agamanya, menjadi mubalingh dalam masyarakat melalui ilmu dan amal
- Menyiapkan santri sebagai kader bangsa yang tangguh, memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta berakhlaq mulia dan mampu menjaga keutuhan, kedamaian dan ketentraman Bangsa dan Negara Republik Indonesia
Untuk mencapai visi dan misi, Ppondok Pesantren Datu’ Syekh Ismail Nagara (DIN) Membentuk Struktur Organisasi Kepengurusan Pondok Pesantren. Adapun Struktur Kepengurusan Pondokj Pesantren Datu’ Syekh Ismail Nagara adalah sebagai berikut :
I. Pengasuh : KH. Muhammad Ainani
II. Penasehat : 1. KH. Muhammad Zen
2. Kiyai Fakhrul Rozi
3. Ust. M. Sholeh Zamzamy
4. Ust. Hasbullah
III. Pembimbing Santriawan : 1. Ustadz M. Ahmadi
2. Ustadz Tohajul Aripin
IV. Pembimbing Santriwati : 1. Ustadzah Anisah
2. Ustadzah Fathimah
3. Ustadzah Nurul Lailatul Hikmah
4. Ustadzah Azimah
V. Sekretaris : Ustadz Imam Fadhlianshah
VI. Bendaharawan : Ustadzah Ashfa Ashfia Lana
Sebagaimana Pondok Pesantren pada umumnya, Pondok Pesantren Datu’ Syekh Ismail Nagara ini menggunakan sistemklasikal dalam bentuk madrasah dan non klasikal seperti sorogan dan bandongan.
Semua materi pelajaran bersumber dari kitab kuning, lama pendidikan dimulai dari Ibtida’iyah, Tsanawiyah, dan Aliyah. Kegiatan pendidikan dimadrasah dilaksanakan setiap hari kecuali hari jum’at
Adapun ekstra kurikuler sebagai wadah apresiasi dan pengembangan potensi santri di Pondok Pesantren, Antara lain :
1. Hadrah
2. Diskusi Kubro
3. Jam’iyah / Muhadaroh
4. Pembacaan Mauliad Adh-Dhiyaul Lami’ dan Maulid Al-Habsyi (Simtud Durar)
5. Tilawah Al-Qur’an
6. Perkebunan
7. Dll
Pondok Pesantren DIN dibagung diatas tanah hibah KH. Muhammad Ainani sendiri dengan ukuran seluas 50m x 80m
Adapun batas wilayah geografis adalah :
Utara : Kebun KH. Muhammad Ainani
Selatan : Kebun KH. Muhammad Ainani
Timur : Anak Sungai
Barat : Kebun KH. Muhammad Ainani
Dan Pondok Pesantren DIN ini berada dijalan lintas Kuala Tungkal – Jambi, Sungai Saren Kelurahan Bram Itam Kiri,Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi